4. Cache atau Buffer
SSD Flash memory-based umumnya menggunakan DRAM kapasitas kecil sebagai cache seperti pada Hard disk. Data yang sering digunakan akan tetap ada di cache selama drive beroperasi. Setelah tidak ada operasi data akan hilang. Tetapi sebuah pabrik kontroler SSD, SandForce tidak menggunakan DRAM cache dalam desainnya, tetapi tetap bisa mencapai performa tinggi.
5. Battery (Super Capacitor)
Komponen lainnya yang meningkatkan performa SSD yaitu kapasitor atau baterai. Ini diperlukan untuk menjaga integritas data sehingga data dalam cache dapat disalin ke drive ketika listrik padam. Ada beberapa yang tetap menyimpan data dalam cache sampai listrik hidup kembali. Baterai atau super capasitor sangat dibutuhkan oleh SSD dengan memory flash tipe MLC karena data sangat rentan korup jika listrik padam, namun untuk SSD dengan memory flash tipe SLC, masalah korup data tidak ada, dan memang kebanyakan tidak dilengkapi baterai dan super capacitor.
Efek dari fragmentasi ialah turunnya kinerja dari HDD itu sendiri. Dalam keadaan ini, untuk memulihkan kinerja dari HDD, biasanya kita melakukan defrag untuk memulihkannya. Sedangkan pada SSD kita tidak perlu pusing memikirkan persoalan tenang fragmentasi karena data tersimpan pada chip flash.
Saat sebuah hard disk membaca dan menulis data, kadang-kadang data yang terbagi tersebut ditulis di sektor yang tidak beraturan. Karena hard disk masih menggunakan sebuah head untuk membaca, head tersebut harus mencari potongan-potongan data tersebut agar dapat dibaca dengan benar. Ini akan memakan waktu beberapa saat. Nah, di sinilah fungsi dari program Defragmenter. Program yang satu ini berguna agar data-data tersebut dapat beraturan kembali sehingga waktu pembacaannya jadi lebih cepat.
Akan tetapi, hal ini justru tidak berguna di sebuah SSD. SSD tidak memakai head untuk membaca dan menulis data. SSD melakukannya secara elektris sehingga pembacaan dan penulisan data jauh lebih cepat.
Malah, penggunaan program Defragmenter ke SSD akan menyebabkan umurnya menjadi lebih pendek karena akan mengurangi siklus penulisan SSD.
Berbeda dengan HDD, SSD tidak membutuhkan deframentasi. Malah proses tersebut akan memperpendek usia SSD. Pada HDD, defrag akan merapikan susunan file dan mengoptimalkan penempatannya pada cakram HDD. SSD tidak menggunakan cakram seperti HDD, dan proses defrag hanya akan membuat proses menulis menjadi lebih sering yang mana malah akan menurunkan kinerja SSD nantinya.
Defrag SSD tidak berdampak sama sekali dengan kecepatan SSD. Mengingatkan kembali kepada anda. SSD tidak perlu di defrag.
http://www.gudangilmukomputer.com/2016/01/komponen-komponen-penyusun-ssd.html
https://pmktentangintelpentium.wordpress.com/komponen-dan-fungsi-ssd/
http://www.jagatreview.com/2011/06/tips-mengoptimalkan-pemakaian-solid-state-drive/
http://obengplus.com/articles/2608/1/Belajar-SSD-jangan-Defrag-dan-berapa-lama-data-di-dalam-SSD.html
https://www.pcplus.co.id/2014/05/tutorial/tip-agar-kinerja-ssd-optimal/